Headline-news.id Sukapura Probolinggo Jatim Minggu 21 Mei 2023: Hilangnya patung Ganesha di bibir kawah Gunung Bromo, dipastikan bukan dimaling. Patung yang berada di tempat sesaji itu dipastikan jatuh ke kawah.
Kepastian ini disampaikan Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi dalam pers rilis, Sabtu (20/5). Pers rilis digelar di kantor Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura.
Arsya menerangkan, setelah mendapatkan laporan patung Ganesha hilang, pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (17/5) siang. Namun, olah TKP harus terputus. Karena, kondisi alam tidak mendukung.
“Saat itu kondisinya angin kencang dan lokasinya sangat curam, sehingga petugas belum bisa turun. Petugas menunggu kondisi alam lebih bersahabat untuk dilakukan penyelidikan lebih dalam,” ujar perwira dengan dua melati di pundaknya ini.
Pada Jumat (19/5) pagi, petugas kembali melakukan olah TKP. Tim dibantu turun dengan pengaman tali dan drone untuk bisa memantau lokasi yang terjal di bawah kawah Bromo. “Hasilnya, sekitar 20 meter dari tempat awal, ditemukan selendang kuning. Dan, selisih sekitar 5 meter di bawahnya lagi ditemukan kain putih,” jelasnya.
Selendang kuning ini awalnya diletakkan dan diikat ke patung Ganesha. Saat ditemukan, selendangnya masih dalam kondisi bersimpul. Selain itu, di kain itu juga ditemukan serpihan material patung Ganesha.
“Dengan selendang yang masih bersimpul itu, maka patung tersebut jatuh. Bukan diambil orang. Jika patungnya diambil seseorang, selendang-selendang yang mengikat ke patung itu pasti akan dilepas. Apalagi, juga ditemukan serpihan material patung. Karena patung hanya terbuat dari pasir, semen, dan air, diduga saat terjatuh hancur,” jelasnya.
Tak hanya itu, Arsya mengatakan, dari hasil pemeriksaan, jatuhnya patung tersebut diduga kuat akibat embusan angin kencang.
“Patung ini dipasang kain putih dan selendang kuning. Lantaran konstruksi dari patung ini tidak kuat, yakni hanya pasir, semen, dan air, saat kondisi angin kencang, kain dan selendang yang mengikat ke patung membuat patung terbawa dan jatuh,” ujarnya
(Red/Tim-Biro Sitjenarnews Group Probolinggo Jawa Timur)