Headline-News. I’d – Kembali ber-ulah RS Elizabetz di duga asal-asalan melakukan sebuah penyuntikan kepada anak yang berusia 15 bulan yang bernama ALLENA Chumairoh setiawan Putri Dari Bapak Afif Setiawan Dan ibu Rhima mengakibatkan anak tersebut mengalami kesakitan cukup parah. Dan membekaknya tangan adek ALLENA chumairoh Setiawan ini mengalami plebithis. Yang di lakukan oleh dokternya
Awalnya adek yang bernama ALLENA Chumairoh setiawan tidak terjadi apa-apa ketika di lakukan sebuah eksekusi penyuntikan infus mengalami plebitis. Diduga dokter tanpa konsultasi sehingga berakibat fatal
Insiden tersebut di karenakakan dokter itu memberikan sebuah penyuntikan kepada anak yang Bernama ALLENA Chumairoh Setiawan asal-asalan. Sehingga mengakibatkan tangan bengkak, Seharusnya Dokter itu konsultasi dulu kepada Dokter ahlinya, agar tidak terjadi sebuah kesalahan yang di duga dilakukannya.
Kemaren sore sekitar jam 03:40 tanggal 9 July nyampek di kediaman RS.Elizabetz untuk ber-Obat tetapi kenyataanya berbeda Obat yang di berikan Oleh dokter Berakhir dengan ketidak sesuaian sehingga adek yang bernama ALLENA Chumairoh Setiawan semakin parah penyakitnya, sehingga pada jam2.malam minggu pasen langsung pulang paksa.
Tutur,”H.bajuri
Peristiwa tersebut di karenakan dokter yang menyuntik kepada adik ALLENA Chumairoh Arjasa Kec Arjasa Kab Situbondo tanpa adanya konsultasi dari dokter spesialis sehingga menyebabkan kefatalan yang di lakukannya. Ketika Bapak Afif itu melaporkan peristiwa tersebut kepada atasanya maka katanya itu sudah biasa. Terjadi seperti itu, padahal kesehatan untuk warga negara itu sangatlah penting.dan di kenakan biaya yang begitu fantastis Oleh pihak RS Elizabet sekitar 1.5 juta rupiah hanya beberapa jam di sana. Pengembalian yang di kembalikan 415.200 Saja
Tutur,”Afif setiawan
maka atasan yang seperti ini, seharusnya di berikan sanksi berat, atau di berhentikan . Yang melindungi anak buahnya dari kesalahan.
Sehingga Bapak afif ini pulang dan tidak mau ber-obat kembali ke Pada RS. Elixabetz yang di duga hanya keinginannya sendiri bukan resep dari dokter sepesialis.embali ber-ulah RS Elizabetz di duga asal-asalan melakukan sebuah penyuntikan kepada anak yang berusia 15 bulan yang bernama ALLENA Chumairoh setiawan Putri Dari Bapak Afif Setiawan Dan ibu Rhima mengakibatkan anak tersebut mengalami kesakitan cukup parah. Dan membekaknya tangan adek ALLENA chumairoh Setiawan ini mengalami plebithis. Yang di lakukan oleh dokternya
Awalnya adek yang bernama ALLENA Chumairoh setiawantidak terjadi apa-apa ketika di lakukan sebuah eksekusi penyuntikan infus mengalami plebitis.
Diduga dokter tanpa konsultasi sehingga berakibat fatal
Kejadian tersebut di karenakakan dokter itu memberikan sebuah penyuntikan kepada anak yang Bernama ALLENA Chumairoh Setiawan asal-asalan. Sehingga mengakibatkan tangan bengkak, Seharusnya Dokter itu konsultasi dulu kepada Dokter ahlinya, agar tidak terjadi sebuah kesalahan yang di duga dilakukannya.
Kemaren sore sekitar jam 03:40 tanggal 9 July nyampek di kediaman RS.Elizabetz untuk ber-Obat tetapi kenyataanya berbeda Obat yang di berikan Oleh dokter Berakhir dengan ketidak sesuaian sehingga adek yang bernama ALLENA Chumairoh Setiawan semakin parah penyakitnya, sehingga pada jam2.malam minggu pasen langsung pulang paksa.
Tutur,”H.bajuri
di karenakan dokter yang menyuntik kepada adik ALLENA Chumairoh Arjasa Kec Arjasa Kab Situbondo tanpa adanya konsultasi dari dokter spesialis sehingga menyebabkan kefatalan yang di lakukannya. Ketika Bapak Afif itu melaporkan peristiwa tersebut kepada atasanya maka katanya itu sudah biasa. Terjadi seperti itu, padahal kesehatan untuk warga negara itu sangatlah penting.dan di kenakan biaya yang begitu fantastis Oleh pihak RS Elizabet sekitar 1.5 juta rupiah hanya beberapa jam di sana. Pengembalian yang di kembalikan 415.200 Saja
Tutur,”Afif setiawan
maka atasan yang seperti ini, seharusnya di berikan sanksi berat, atau di berhentikan . Yang melindungi anak buahnya dari kesalahan.
Sehingga Bapak afif ini pulang dan tidak mau ber-obat kembali ke Pada RS. Elixabetz yang di duga hanya keinginannya sendiri bukan resep dari dokter sepesialis.
(Baim-Bakir)