Janganlah Kalian Kembali Memilih Pemimpin Munafik atau anda akan kembali Menyesal untuk 5 Tahun yang akan datang

Headline-news-id Situbondo Jatim Minggu 22 Januari 2023 :Estafet kepemimpinan tidak akan pernah kosong selama dunia ini terbentang, karena keberadaan seorang pemimpin memanglah sangat dibutuhkan keberadaannya.

Keterangan Fhoto, Mewaspadai Pemimpin MUNAFIK jelang Tahun PEMILU dan Pilkada Serentak 2024

Kini para anak bangsa yang berambisi menjadi kepala daerah, apa itu jabatan gubernur, bupati dan walikota tahun depan, lagi sibuk-sibuknya menebar pesona. Tujuannya agar dipilih dan terpilih menjadi penguasa sebagai kepala daerah.

Agar kita tidah salah pilih, tentu kita perlu menimang-nimang bakal calon yang ikut pilkada nanti, di Tahun 2024 ini, untuk dipilih. Salah satunya, jangan pilih pemimpin munafik. Apa itu munafik?.

“Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu bila berbicara dusta, bila berjanji tidak ditepati, & bila di amanati dia berkhianat.” (HR Muslim).

Kutipan di atas menggambarkan politisi munafik yang kini banyak bergentayangan di Indonesia.

Jika bahasa kerennya mereka bergelar “politisi ulung dan pandai bersilat lidah.” Menutupi kebenaran, menukarnya dengan perkataan dusta itulah siasatnya.

Misalnya pura-pura lugu padahal licik, pura-pura peduli padahal menghabisi, atau sifat-sifat yang terbalik total antara di depan dengan di belakang.

Bagai Bunglon yang pindah tempat beda sifat.Di sekitar kita kini banyak berseleweran para politisi munafik dengan gaya politik muka dua dan kemunafikan.

Secara logika, munafik adalah orang yang memiliki sifat nifak. Nifak artinya menampakkan yang baik dan menyembunyikan yang buruk. Nifak sangat dibenci oleh Allah sehingga orang yang munafik diancam oleh-Nya dengan siksa yang amat pedih, di neraka yang paling dasar.

Allah memberi ancaman sangat keras karena nifak merupakan sifat yang sangat berbahaya. Dalam peribahasa, di istilahkan ”ular berkepala dua”, ”bermuka dua” dan ”lain di mulut lain di hati”.

Semuanya itu menggambarkan sifat nifak yang sangat dibenci oleh semua orang. Seorang munafik bisa sangat berbahaya karena kepandaiannya menyembunyikan kebenaran. Ia sangat pandai bermanis muka, bahkan kepada orang yang ia musuhi dan hendak ia celakai.

Baca juga:  Warga Besuki Situbondo Resah takut banjir bandang terulang saat intensitas hujan besar dikarenakan Rusaknya kawasan hutan Di Sumber malang dan sekitarnya

Dalam sejarah Islam, kelihaian orang munafik telah menyebabkan Nabi Muhammad saw. dan pasukan muslimin menderita kerugian. Gara-gara tindakan munafik, sebagian tentara Islam membelot sehingga kaum muslimin mengalami kekalahan dalam Perang Uhud.

Banyak sekali ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang sifat munafik. Di antaranya terdapat dalam empat ayat Al-Qur’an sebagai berikut. Orang munafik merasa berhasil dengan tipuannya, tetapi dibantah oleh Allah.”Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. (Q.S. an-Nisa’ [4] : 142)

Dalam ayat lain Allah berfirman:”Ingatlah, ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: “Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya”. (Allah berfirman): “Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Q.S. al-Anfa-l [8] : 49)

Atas kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang munafik, Allah mengancam akan menempatkan mereka di api neraka.” Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (Q.S. an-Nisa’ [4] : 145)

Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk bersikap hati-hati tehadap orang munafik. Kita harus mengecek kebenaran berita yang mereka sampaikan. Bahkan, orang munafik jika diberi amanah harta akan menyelewengkannya, padahal Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Allah memerintah kalian agar mengembalikan amanah pada pemiliknya” (QS: 3: 58).

Secara fakta, seorang kepala daerah, apa itu gubernur, bupati atau walikota, juga bertanggungjawab atas keamanan dan kemaslahatan masyarakat serta sejumlah tanggung jawab lainnya yang tidak bisa diremehkan.

Baca juga:  Berikut dibawah ini Profil Lengkap Agus Sujatno Si Ahli Listrik dan Perakit Bom Panci, Pelaku Ledakan Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar pagi tadi

Seorang kepala daerah hendaknya bertindak sebagai pelayan masyarakat, bukan malah merasa sebagai orang besar yang harus dihormati. Oleh karena itu, memegang tampuk kepemimpinan itu tidak mudah apalagi di Jawa timur Utamanya di Kawasan Tapal Kuda ini.

Jadi sebagai Masyarakat yang mayoritas penduduknya beragama Islam, kita harus menghindari sifat orang munafik dengan cara :

1. Senantiasa menjaga lisan,

2. Memperbaiki setiap keburukan dengan berbuat baik kepada orang lain,

3.Meneladani sikap Nabi Muhammad saw,

4. Mengingat bahwa Allah Swt yang Maha melihat, Mendengar, Mengetahui, dan mengawasi kita,

5.Senantiasa takut kepada Allah Swt. dan menjalin silaturrahim sesama teman,

6.Berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Jadi kini,marilah kita hindari perbuatan tercela seperti berdusta,ingkar janji dan berkhianat dan marilah menjadi seorang mukmin yang selalu rendah hati ,selalu memperbaiki setiap keburukan dengan berbuat baik kepada orang lain.

Semoga kita juga dijauhkan dari pemimpin pemimpin Munafik yang mana itu hanya akan Mencelakakan kita semua atas Kelakuan Licik mereka dan Berhati-hati dalam mengangkat pemimpin yang memiliki sifat dan karakter munafik karena hal itu justru akan menyelamatkan kita semua dari api neraka dan azab Allah serta bangsa dan negara ini.Sekian Wassalam dan Selamat pagi Semoga Bermanfaat.

Penulis By: Pimpinan Perusahaan dan Redaksi Media Online dan cetak Sitjenarnews dan Headline-news.

(Red/Tim-Biro Pusat Headline-news)

banner 970250
error: