Ditunjuk Lima Konglomerasi Pertambangan, SANTRI Grup siap Bidik Proyek Urukan Ratusan Triliun di Jawa Timur

Situbondo. Santri Grup ditunjuk lima induk perusahaan raksasa yang membawahi ratusan anak perusahaan di sektor pertambangan menjadi kontraktor tambang untuk mengelola pertambangan Triliunan Rupiah di Jawa Timur. Kesepakatan ini dilakukan setelah melakukan konsolidasi besar di Surabaya, Snein (17/11/2025). Konsolidasi besar ini juga dibarengi langkah strategis menggandeng perusahaan urukan nasional.

Founder Owner kelima grup tersebut sekaligus Founder Owner SANTRI Grup, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy atau akrab disapa Jih Lilur menyebut keputusan ini merupakan langkah konsolidasi besar untuk membangun kekuatan operasi yang lebih efektif dan terintegrasi.

“Kami ingin semua kegiatan pertambangan dikelola secara profesional, legal, dan terkoordinasi. Karena itu lima induk perusahaan sepakat menunjuk SANTRI Grup sebagai kontraktor tambang untuk ratusan tambang di Jawa Timur,” ujarnya.

Kelima induk perusahaan tersebut terdiri dari Astra Nawa Grup (ANG), Astra Nawa Nusantara Grup (Antara Grup), Bandar Tambang Nusantara Grup (BATARA Grup), Trisula Matahari Bumi Grup (TAMAMI Grup), serta Bandar Indonesia Grup (BIG). Seluruhnya sepakat menjadikan SANTRI Grup sebagai operator utama pertambangan. Menariknya, pendiri seluruh induk perusahaan itu merupakan sosok yang sama dengan pendiri SANTRI Grup.

Dalam dua minggu terakhir, SANTRI Grup bergerak cepat menyelesaikan langkah strategis melalui kolaborasi dengan perusahaan urukan raksasa, PT Talenta Putera Utama. Kerja sama operasional atau KSO ini dinilai sebagai fondasi kuat dalam perebutan proyek-proyek urukan skala besar di Jawa Timur.

Jih Lilur memuji rekam jejak perusahaan urukan tersebut, terutama dalam proyek-proyek nasional berskala raksasa.
“Salah satu bukti kapasitas mitra kami adalah pengalaman mereka dalam pengurukan 5.000 hektare Pantai Indah Kapuk. Itu bukan proyek kecil, dan menunjukkan mereka bukan perusahaan kaleng-kaleng,” tegas Jih Lilur.

Baca juga:  Luka di Dahi hingga Jari Terlepas, Warga Penarukan Jadi Korban Dugaan Penganiayaan

Dengan kerja sama tersebut, SANTRI Grup KSO Talenta Putera Utama kini mulai menjajaki peluang untuk mengamankan proyek urukan strategis di berbagai wilayah Jawa Timur. Mereka menilai dukungan ratusan tambang legal yang berada di bawah lima induk perusahaan memberikan daya tawar yang sangat kuat.

“Berbekal ketersediaan material dari ratusan tambang legal, kami sangat yakin bisa menjadi pemain dominan dalam proyek urukan di ujung timur Pulau Jawa. Skala dan legalitas adalah kekuatan utama kami,” kata Jih Lilur.

Ia juga menegaskan bahwa langkah besar ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto, yang dengan tegas memerintahkan pemberantasan tambang ilegal.

“Presiden sudah menegaskan, tambang ilegal harus diberangus. Tambang ilegal merusak lingkungan dan merugikan negara. Kami berdiri tegak bersama pemerintah dalam hal ini,” ujarnya.

SANTRI Grup meyakini bahwa penegakan hukum terhadap tambang ilegal akan membuka ruang lebih besar bagi pelaku usaha tambang legal yang patuh regulasi.
“Dengan ketegasan pemerintah, kami optimistis dapat memperoleh mayoritas proyek urukan di Jawa Timur, yang nilainya mencapai ratusan triliun rupiah,” ungkap Khalilur.

Selain mengejar peluang ekonomi, SANTRI Grup juga menekankan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan.
“Kami memastikan seluruh operasi tambang mengikuti kaidah aturan perundangan. Penambangan tidak boleh merusak lingkungan. Itu prinsip kami,” katanya.

Menutup pernyataan, HRM. Khalilur mengajak seluruh pihak untuk melawan praktik tambang ilegal demi masa depan lingkungan yang lebih baik.
“Mari kita jaga lingkungan dan memastikan penambangan tertata baik. Tumpas habis tambang ilegal dari wilayah Republik Indonesia demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya. (Mus/dn).

banner 970250
error: