Headline-news.id Situbondo jatim Panarukan Situbondo jatim Minggu 29 September 2024: Kegiatan Proyek pengaspalan di Jalan yang yang menghubungkan desa Wirngin Anom, Peleyan dan Gumuk di Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo Beberapa hari terakhir ini menjadi sorotan masyarakat dan pengguna jalan. Pasalnya, di usia yang baru seumur jagung, jalan tersebut saat ini sudah kembali rusak berat di beberapa titik.
Diketahui dan dari hasil penelusuran Tim Investigasi Awak media Sitijenarnews group Biro Situbondo, proyek pengaspalan Hotmik yang terletak di alur Desa Wringin Anom, Peleyan dan Gumuk ini bersumber dari Dana APBD TA 2024 dan baru direalisasikan pada sekitar Juli 2024 kemarin. Adapun dana yang digelontorkan oleh Kabupaten Situbondo ini sebesar Rp 8.236.555.200 (8 miliar lebih) dengan nomor kontrak 620/242.K.APBD/431.303.3/2204.
Sebagai kontraktor pelaksana Proyek Dinas PUPP Kabupaten Situbondo ini yakni CV SARI TEKNIK. Sementara itu selaku konsultan pengawas dari Cendikia Karya Konsultan. Dan dari hasil pantauan Tim Investigasi awak media ini dilapangan, bahwa rusaknya diduga dikerjakan asal – asalan atau asal jadi.
Sementara Tono Salah seorang pengendara yang melintas dilokasi Saat Dikonfirmasi oleh Tim awak media ini mengatakan, dirinya sebagai warga yang sering melewati jalan tersebut tidak mengetahui pasti penyebab rusaknya jalan aspal tersebut, yang pasti dirinya sebagai warga Kecamatan Panarukan merasa kecewa dengan kondisi jalan yang baru diaspal sekitar bulan Juli kemarin.
“Bagaimana kami tidak kecewa, jalan yang baru seumur jagung dikerjakan sudah mulai rusak. Bagaimana kerja pihak rekanan dalam melaksanakan pekerjaan ini masak jalan baru seumur jagung tapi sudah mulai kembali rusak dan hancur,” ucapnya.
Tono bersama warga lainnya mengaku perbaikan jalan ini telah lama didambakan masyarakat dan pengguna jalan. Namun, baru saja masyarakat dan pengguna jalan menikmati jalan yang mulus sudah mulai kembali rusak.
“Selaku masyarakat dan pengguna jalan merasa kecewa dengan hasil Pengerjaan pengaspalan tersebut, sebab jalan yang seharusnya bisa Bertahan lama dan awet, ternyata hanya sekejap mata ketahanannya,” sebutnya dengan nada kecewa.
Mendapati keluhan masyarakat Kecamatan Panarukan ini Eko Febrianto ketua LSM Siti Jenar berharap kepada instansi terkait dapat tegas mengawasi rekanan dalam melakukan pengerjaan yang telah diberikan.
“Seharusnya pihak intansi terkait (DPUPP) mengkroscek Pengerjaan yang telah diberikan kepada pihak rekanan secara rutin, agar hasil yang dikerjakan mereka tidak asal jadi karena ini berkenaan dengan uang Negara,” ungkapnya.
Eko Febrianto pun berharap DPUPP tegas dalam menindak kontraktor nakal, lebih jauh dirinya juga berharap Inspektorat, Kepolisian dan Kejaksaan Negeri Situbondo turun tangan mengingat uang negara yang di anggarkan sangat besar.
“Dana yang digelontorkan Pemerintah dalam pembangunan ini cukup lumayan besar hingga Milyaran rupiah, jadi apabila ada indikasi – indikasi Kerugian Keuangan Negara APH Harus Juga Peka dan Memperjelas apa saja yang harus dikerjakan oleh pihak rekanan, menurut saya penegak hukum juga harus tangan dalam rangka pencegahan korupsi, bukan hanya santai di kantor menunggu laporan kasus dah mencuatnya berita seperti saat ini,” cetusnya.
Terlebih lagi Diduga pemilik Proyek atau kontraktornya termasuk Salah Satu rekanan yang diduga juga ikut diperiksa Penyidik KPK di kasus pengadaan barang dan Jasa yang saat ini rame pasca Bupati dan kadis DPUPP Situbondo di Tersangka kan oleh KPK Ujar Aktivis Anti Korupsi Asli Putra Daerah Kabupaten Situbondo ini.
Eko Febrianto bersama masyarakat Kecamatan Panarukan lainnya menambahkan, kendati pengaspalan ini masih dalam masa pemeliharaan proyek. Namun menurutnya, hal itu sudah menandakan jika pengerjaan terkesan asal asalan dan memungkinkan terjadinya duggan korupsi dalam pengerjaannya.
(Red/Tim-Biro Sitijenarnews group Situbondo jatim)