Headline-news.id Jember Jatim Sabtu 27 Mei 2023: Proyek renovasi Alun-alun Jember dinilai Sangatlah janggal karena menelan anggaran yang fantastis. Proyek renovasi ini nyata telah menghamburkan anggaran sebesar Rp 7,3 miliar. Sejumlah pihak pun menyentil Pemkab Jember.
Sementara sekretaris Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (PRKPCK) Kabupaten Jember Eko Ferdianto menjelaskan rencana renovasi alun-alun itu sudah final. Pemenang lelang sudah diputuskan.
“Ini kita tinggal tanda tangan kontrak. Nanti setelah kontrak baru bisa dilaksanakan,” kata Eko, Kamis (25/5/2023).
Menurut Eko, renovasi dilakukan agar wajah Alun-alun Jember lebih indah. Sehingga, lebih menarik dengan disesuaikan kondisi yang ada saat ini. Alun-alun Jember juga dipersiapkan untuk menyambut event Jember Fashion Carnaval (JFC) 2023 yang akan digelar pada awal Agustus mendatang.
Dalam renovasi alun-alun, ada penggantian sejumlah material. Misalnya jogging track yang saat ini masih berbahan paving.
“Diganti karena memang sudah ada beberapa yang mengelupas. Kami ganti dengan bahan yang lebih bagus, semacam granit, tapi yang masih nyaman bagi pejalan kaki dan ramah disabilitas,” terang Eko.
Sementara anggota Komisi A DPRD Jember Sunardi menilai, Pemkab Jember kurang begitu tanggap menghadapi permasalahan yang terjadi di bawah. Menurutnya, renovasi alun-alun itu tidak urgent, apalagi sampai menggelontorkan dana besar.Tahun kemarin saja alun-alun sudah dipagar, kemudian bongkar lagi, dipaving lagi, dibongkar lagi. Kok gitu terus, janganlah berputar-putar di sana,” urainya.
Rencana Pemkab Jember mengucurkan anggaran sebesar Rp 7,3 Miliar untuk renovasi Alun-Alun Jember rupanya menjadi perhatian serius dari anggota Dewan.
Pasalnya, proyek tersebut tidak dimuat dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Platform Prioritas Anggaran Sementara penggunaan APBD Jember 2023.
“Kalau saya lihat di draf APBD 2023, tidak ada anggaran alun-alun. Tidak muncul. Dari mana itu anggarannya, soalnya dalam buku perubahan APBD tidak ada. Pemkab mengklaimnya dari mana?,” ujar Anggota Komisi A DPRD Jember, Sunardi
Sunardi menambahkan harusnya Pemkab Jember lebih mendahulukan persoalan lain yang banyak dikeluhkan warga. Mulai pelayanan publik hingga jalan rusak.
“Seharusnya pemkab membenahi masalah yang urgent, contohnya pelayanan publik kelurahan ambruk, kecamatan ambruk, jalan-jalan desa nggak dibetulin. Sedangkan yang tidak urgent langsung cepat, itu tidak tepat,” tambah Sunardi.
Menurut Sunardi, Pemkab Jember harus mengkaji ulang dan bila perlu membatalkan renovasi alun-alun. Dia lantas mencontohkan beberapa rencana renovasi jalan yang anggarannya tidak pas, Pemkab Jember langsung menariknya.
“Harusnya sama kayak jakan, kalau memang anggaran kurang tepat ya ditarik lagi (proses tendernya). Lah ini kok alun-alun nggak berani narik, kesannya jadi bancaan dalam tanda kutip ya,” tandasnya.
Sementara Menurut pantauan Tim Awak Media Sitjenarnews Group Biro Jember. data tender renovasi Alun-alun Jember melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemkab Jember. Di situ tertulis Nilai Pagu Paket senilai Rp 13,9 miliar, kemudian Nilai HPS Paket Rp 7,3 miliar.
(Red/Tim-Biro Sitjenarnews Group Biro Jember Jawa Timur)