Headline-news.com Situbondo Jatim Senin 2 September 2024: Atas pemberitaan yang sempat beredar mengenai dugaan digeledahnya rumah tiga oknum kyai, Supriyono, S.H., M.H., merilis pernyataan sebagai perwakilan dari Kyai Jais dan Kyai Hadi siang ini Senin 2/9/2024.
Pers Release dengan mengundang beberapa perwakilan media yang ada di Situbondo siang ini Senin 2 September 2024.Termasuk Perwakilan dari awak media ini digelar di Kedai Bakso HODO dijalan Diponegoro Pusat Kota Situbondo.
“Begini, sebenarnya klarifikasi ini bukan dalam rangka karena kebakaran jenggot. Tetapi hanya karena di situ disebutkan tiga orang kyai yang dekat dengan BK (Bung Karna), maka mungkin di antara yang dimaksud adalah kedua beliau. Tetapi tidak dalam rangka kebakaran jenggot, karena merasa di antara tiga itu. Bukan,” papar Supriyono Memulai Sesi Wawancara Klarifikasinya siang ini.
“Yang dekat dengan BK kan mungkin bukan hanya tiga orang. Tetapi ini perlu disampaikan agar kedua beliau ini dalam rangka hanya mungkin, ya, sehingga karena merasa mungkin, maka ini diklarifikasi,” sambungnya.
Penjelasan Supriyono berikutnya bahwa klarifikasi ini terkait dengan yang disampaikan di berita tersebut bahwa tiga Kiai dilakukan penggeledahan. Jadi menurutnya kaitan dengan dugaan penggeledahan itu tidak benar.
“Karena sempat terjadi perbincangan saya dengan Ra Hadi, dengan Kyai Jais, sampai kemudian pada tataran apa sih penggeledahan, apa sih pemeriksaan, apa sih kunjungan. Akhirnya saya jelaskan ini, ini, ini. Akhirnya dari ketiga-tiganya yang saya sebut, penggeledahan, pemeriksaan, kunjungan, tidak pernah beliau terima. Tidak pernah ada,” terang Supriyono kepada awak media.
Secara lugas, Supriyono menegaskan tidak pernah ada petugas KPK yang datang ke rumah kedua Kyai yang ia sebut di atas tadi. “Bahkan tidak pernah datang. Bukan hanya datang, tetapi urusan lain. Tidak pernah itu.”
Pertanyaan Wartawan Siang ini : Apa yang Diperlukan oleh Dua Kiai Ini Sehingga mengadakan Pers Release Siang ini. ?
“Karena begini kan, selain penggeledahan, KPK juga bisa datang ke beberapa pihak, di antaranya dalam rangka pemeriksaan, kunjungan misalnya. Ini juga tidak ada, sehingga bahasanya, nanti kan takut dibelintir lagi, KPK menyatakan tidak ada penggeledahan, iya penggeledahan tidak ada, tapi pemeriksaan ada, kunjungan ada. Nah ini pemeriksaan tidak ada, kunjungan pun tidak ada. Tidak ada. Iya, karena khawatir bahwa tetap masih menjadi pertanyaan di publik. Bukan dalam rangka membantah.”jawabannya
Wartawan: Banyak Pertanyaan dari Publik
“Banyak sekali, banyak sekali itu. Jadi telepon itu sampai ratusan katanya. Oleh karena itu, klarifikasi seperti ini perlu disampaikan ke publik melalui teman-teman pers. Karena teman-teman pers ini kan ujung tombak info yang bisa diterima oleh masyarakat.”
Wartawan: Langkah Hukum dari Dua Kiai?
“Tidak ada lah. Tidak ada-ada keinginan itu. Hanya begini saja. Ya mudah-mudahan orang yang menduga-duga tapi kemudian itu tidak benar mudah-mudahan segera sadar bahwa itu akan ada dampak di akhirat nanti. Itu saja pernyataan beliau. Tidak ada lain-lain. Tidak ada sampai ke ranah hukum. Tidak ada lah. Karena memang juga kebetulan kan tidak disebut nama. Sehingga beliau hanya klarifikasi dalam rangka bahwa dimungkinkan beliau perlu melakukan klarifikasi ini.”
“Imbauan yang lain bahwa semoga sadar agar meskipun dalam perpolitikan kayak apa jangan kemudian menghalalkan segala cara. Yang kemudian dimungkinkan bisa adu domba antar kiai misalnya itu jangan.” pungkas Supriyono.
Sementara Kesimpulan Release yang berhasil dihimpun oleh Tim awak media Sitijenarnews Biro Situbondo Siang ini adalah:
Secara umum kesimpulan rilis hari ini adalah bahwa apa yang disampaikan di beberapa berita di beberapa media kemarin itu tidak pernah ada. Terhadap kedua beliau. Tidak pernah ada kepada kedua beliau ya. Perkara bahwa ternyata ada yang dimaksud bukan beliau ya silahkan, gitu kan, tapi tidak pernah ada.
Di kesempatan kali ini Supriyono Juga Kembali Menegaskan Kiyai Jais dan Kiyai Hadi. Tidak Merasa Kedatangan Tamu Penyidik KPK Terutama dalam waktu dekat kemarin. makanya Pers release ini perlu dilaksanakan.
“Saya kebetulan sempat sowan ke beliau berdua dan akhirnya dari bincang-bincang itu saya diminta mewakili agar Situbondo tetap kondusif. Oleh karena saya hanya berharap kaitan dengan hal-hal yang berbau politik jangan terlalu dikaitkan dengan kyai biar Situbondo kondusif. Itu hanya keinginannya. Inisiatif akhirnya hasil pembincangan, hasil kesepakatan Saya, Ra Hadi dan Kyai Jais. Jadi tidak ada inisiatif siapa-siapa akhirnya beliau agar hanya inginkan situbondo kondusif gitu aja,” tutup Supriyono.
Seperti diberitakan Sebelumnya Oleh Tim Awak media Sitijenarnews Biro Situbondo Jatim, pasca Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK) RI tidak hanya menggeledah rumah dinas, rumah pribadi Bupati Karna Suswandi dan Rumah Kadis PUPR Eko Prionggo,Kabar Santerpun juga Beredar di kalangan awak media. Jikalau Mereka (Penyidik KPK) juga diduga mendatangi dan menggeledah serta melakukan penyisiran di rumah beberapa Rekanan/Kontraktor Serta Tiga orang oknum Tokoh Agama yang biasa dikenal dengan sebutan kyai di Kabupaten Situbondo. Dan tak ayal kabar ini pun sontak menjadi Pro dan Kontra diantara para awak media di Situbondo dan beberapa pendukung dua kubu calon yang berkompetisi di Pilkada Situbondo November depan.
Dan dengan adanya informasi yang beredar luas tersebut akhirnya tim investigasi awak media Sitijenarnews group biro Situbondo langsung mencoba untuk terus menggali kebenarannya dengan melakukan penelusuran dari berbagai sumber termasuk menelusuri temuan wartawan dari media lain Terkait kabar yang cukup menghebohkan ini.
Sekedar Diketahui, Dalam dugaan korupsi gratifikasi pengelolaan dana PEN dan PBJ di lingkungan Pemkab Situbondo, penyidik KPK RI telah resmi menetapkan dua orang tersangka, yakni Bupati Situbondo Karna Suswandi dan Eko Prionggo, Kepala Dinas PUPP Pemkab Situbondo.
Dan dengan penyidikan yang masih berjalan, Kini Seluruh masyarakat Situbondo menanti perkembangan lebih lanjut dari skandal yang berpotensi membuka semua tabir lebih luas mengenai penyalahgunaan kekuasaan di daerah. Khususnya Drama Korupsi Dana PEN ini.
(Red/Tim-Biro Sitijenarnews Situbondo Jatim)